#kerajaangagal96 — what is the use of the bloated Cabinet meeting every Wednesday when it does not have the political will or courage to take critical decisions affecting good governance and upholding the rule of law?


(Tatal ke bawah untuk kenyataan versi BM)

The Transport Minister Wee Ka Siong has said that he will present the report on the collision between two Light Rail Transit (LRT) trains on May 24 at the cabinet meeting today.

Wee said he is satisfied with the report prepared by a nine-member investigation committee, headed by Transport Ministry secretary-general Isham Ishak.

He said: “It was indeed professionally done, comprehensive in its details, and completed within the 14-day period given to them.”

The more important question is whether the report and its recommendations will be made public after the Cabinet meeting.

What is the use of the bloated Cabinet meeting every Wednesday when it does not have the political will or courage to take critical decisions affecting good governance and upholding the rule of law, as in making public the report on the worst collision of two LRT trains on the underground stretch between the KLCC and Kg Baru stations on May 24, 2021, leaving 166 passengers with minor injuries and 47 others needing hospital treatment?

In fact, the Cabinet had never been so irrelevant and inconsequential in the history of Malaysia than in the last five months of the emergency.

If Cabinet still play an important role in Malaysia , it must deal courageously with at least ten important issues:

  1. Make public the report on the collision between two LRT trains on May 24, 2021;
  2. Explain why Malaysia has become one of the worst performing nations in tackling the Covid-19 pandemic to the extent that the Japanese government had included Malaysia as one of the 10 countries which it wanted the Olympics Games organising committee to consider denying entry for its participants because of a surge in Covid-19 cases.
  3. Reiterate topmost priority should be given to the Covid-19 pandemic and the national vaccination rollout to achieve herd immunity against Covid-19 in Malaysia and overrule the Home Minister, Hamzah Zainuddin who wanted to launch raids and arrests of undocumented migrant which will drive them into hiding and refuse to co-operate with the national vaccination rollout.
  4. Announce an amnesty for all undocumented migrants to secure their trust and confidence to co-operate with the national vaccination rollout to achieve herd immunity against Covid-19 in Malaysia.
  5. End the Covid-19 SOP flip-flops, U-turns, double-standards and frequent Ministerial dogfights whether Ismail-Amin or Hamzah-Khairy which have continued to undermine public trust and confidence in the government handling of the Covid-19 pandemic.
  6. Announce the time-line for each state to achieve herd immunity against Covid-19 and to accelerate and complete the national vaccination roll-out by Malaysia Day on September 16, 2021.
  7. Instruct the Home Affairs Minister to hold a public inquiry into every custodial death whether in police or prison custody, especially the cases of lorry-driver Umar Faruq Abdullah @ Hermananthan, security guard S. Sivabalan, A. Ganapathy and Surendran Shanker who died after being held at the Simpang Rengam prison.
  8. Respond positively to the call by the Centre for Independent Journalism (CIJ), Gerakan Media Merdeka (Geramm) and National Union of Journalists (NUJM) alarmed by the frequent use of harassment tactics by the government towards the media.
  9. End the emergency declared on January 11, 2021 to combat the Covid-19 pandemic, as the emergency is not the solution to the Covid-19 pandemic but an aggravating factor in worsening the deficit in public trust and confidence in the government handling of the Covid-19 pandemic.
  10. Convene Parliament immediately to firstly restore public trust and confidence in the government handling of the war against the Covid-19 pandemic and secondly, to spearhead a national mobilisation of Malaysians through a genuine “whole-of-society” strategy and approach in the war against the Covid-19 pandemic and to accelerate the national vaccination rollout.

How many of these 10 items would the Cabinet dare to commit today?

(Media Statement by DAP MP for Iskandar Puteri Lim Kit Siang in Kuala Lumpur on  Wednesday, 9th June 2021)


#kerajaangagal96 — Apa gunanya ada mesyuarat Kabinet setiap minggu jika ia tidak membawa kepada kemahuan politik atau keberanian untuk mengambil keputusan penting untuk memastikan terdapat tadbir urus yang baik dan untuk menegakkan kedaulatan undang-undang?

Menteri Pengangkutan Wee Ka Siong berkata bahawa beliau akan menyampaikan laporan mengenai insiden perlanggaran dua tren Transit Aliran Ringan (LRT) pada 24 Mei pada mesyuarat kabinet hari ini.

Wee berkata beliau berpuas hati dengan laporan yang disiapkan oleh sembilan anggota jawatankuasa siasatan, yang diketuai oleh Ketua Setiausaha Kementerian Pengangkutan Isham Ishak.

Beliau berkata: “Ia dibuat secara profesional, menyeluruh dengan perinciannya serta diselesaikan dalam tempoh 14 hari yang diberikan

Persoalan yang lebih penting ialah sama ada laporan dan cadangannya itu akan didedahkan kepada umum selepas mesyuarat Kabinet.

Apa gunanya ada mesyuarat Kabinet setiap minggu jika ia tidak membawa kepada kemahuan politik atau keberanian untuk mengambil keputusan penting untuk memastikan terdapat tadbir urus yang baik dan untuk menegakkan kedaulatan undang-undang? Sebagai contoh; dengan mendedahkan laporan berhubung insiden pelanggaran dua tren Transit Aliran Ringan (LRT) di laluan bawah tanah antara stesen KLCC dan Kg Baru pada 24 Mei 2021, yang mengakibatkan 166 penumpang cedera ringan dan 47 yang lain memerlukan rawatan di hospital?

Kabinet dilihat tidak berfungsi dan tidak memainkan peranannya sejak darurat diisytiharkan lima bulan lalu.

Sekiranya Kabinet masih memainkan peranan penting di Malaysia, maka ia mesti berani menangani sekurang-kurangnya sepuluh masalah penting di bawah:

  1. Membentangkan laporan mengenai insiden pelanggaran transit aliran ringan (LRT) pada 24 Mei 2021 kepada pihak awam;
  2. Jelaskan mengapa Malaysia menjadi salah satu negara dengan prestasi terburuk dalam menangani pandemik Covid-19 sehinggakan kerajaan Jepun meminta Jawatankuasa Penganjur Sukan Olimpik mempertimbangkan untuk menghalang penyertaan Malaysia dalam kejohanan dunia tersebut ekoran lonjakan kes Covid-19 di negara ini.
  3. Mengulangi komitmen terhadap usaha menangani pandemik Covid-19 dan mempercepat program imunisasi Covid-19 kebangsaan untuk mencapai imuniti kelompok di Malaysia serta menolak pendirian Menteri Dalam Negeri, Hamzah Zainuddin yang ingin melancarkan operasi serbuan dan penangkapan ke atas migran tanpa dokumen yang akan mendorong mereka untuk bersembunyi dan enggan bekerjasama dalam program imunisasi Covid-19 kebangsaan.
  4. Mengumumkan pengampunan bagi semua pendatang tanpa dokumen bagi mendapatkan kepercayaan dan keyakinan mereka untuk bekerjasama dalam program imunisasi Covid-19 kebangsaan supaya imuniti kelompok dapat dicapai secepat mungkin.
  5. Mengakhiri pengumuman SOP Covid-19 yang bersifat kucar-kacir dan mengelirukan, serta amalan layanan berbeza kerajaan, selain menghentikan pertelingkahan antara menteri sama ada antara Ismail dan Azmin atau Hamzah dan Khairy yang akan terus melunturkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap usaha kerajaan menangani wabak Covid-19.
  6. Mengumumkan jangka masa bagi setiap negeri untuk mencapai imuniti kelompok terhadap Covid-19 dan mempercepat serta menyelesaikan program imunisasi Covid-19 kebangsaan menjelang Hari Malaysia pada 16 September 2021.
  7. Mengarahkan Menteri Dalam Negeri untuk mengadakan siasatan awam mengenai setiap kematian dalam tahanan sama ada dalam tahanan polis atau penjara, terutamanya kes pemandu lori Umar Faruq Abdullah @ Hermananthan, pengawal keselamatan S. Sivabalan, A. Ganapathy dan Surendran Shanker yang meninggal dunia setelah ditahan di penjara Simpang Renggam.
  8. Menerima baik gesaan Pusat Kewartawanan Bebas (CIJ), Gerakan Media Merdeka (Geramm) dan Kesatuan Wartawan Nasional (NUJM) yang bimbang dengan penggunaan taktik gangguan yang sering dilakukan oleh kerajaan terhadap media.
  9. Akhiri darurat yang diisytiharkan pada 11 Januari 2021 untuk memerangi pandemik Covid-19, kerana darurat bukanlah penyelesaian untuk wabak Covid-19 tetapi faktor yang memburukkan lagi defisit kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap cara kerajaan menangani wabak Covid-19.
  10. Memanggil sidang Parlimen dengan kadar segera untuk memulihkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap cara kerajaan menangani perang melawan pandemik Covid-19 dan kedua, untuk menggerakkan usaha mobilisasi kebangsaan dengan pendekatan dan strategi yang melibatkan “keseluruhan masyarakat” dalam memerangi Covid-19 selain mempercepat program imunisasi Covid-19 kebangsaan.

Berapa banyak daripada 10 perkara ini yang berani dilakukan oleh Kabinet hari ini?

(Kenyataan Media oleh Ahli Parlimen DAP Iskandar Puteri, Lim Kit Siang di Kuala Lumpur pada hari Rabu, 9 Jun 2021)

  1. No comments yet.

You must be logged in to post a comment.