Zahid and Hadi have respectively made the worst and second worst political statement of the year


(Versi BM)

The UMNO President, Zahid Hamidi and the PAS President, Hadi Awang have respectively made the worst and the second worst political statement of the year.

Zahid said that the Barisan Nasional is prepared to wade through floods if the 15th General Election is held during the monsoon season.

This shows how irresponsible UMNO and BN have become – they are not interested in the welfare of the people during floods and heavy rains but only in the holding of the 15th General Election to get the “court cluster” in UMNO leadership to escape jail sentences for corruption offences.

Past were the times when monsoon season was the taboo period for the holding of a general election – but that was the time when the people’s welfare still mattered as compared to the welfare of political leaders.

The PAS President’s statements that many of the Pakatan Harapan leaders are “non-believers and immoral” ; that when Harapan contested the 14th general election in 2018, it openly took in bribe givers and bribe takers and that the non-Muslims and non-Bumiputras are the “root of corruption” remove him from the pale of acceptable leaders of plural Malaysia.

It is particularly galling that Islamic leaders in a plural nation like Malaysia should be making such irrational, extremist and bigoted statement\s when there is growing tolerance, freedom and liberalisation in the Middle East and key Islamic nations.

No wonder Hadi is banned from Saudi Arabia and other OIC nations although he is the Prime Minister’s Special Envoy to the Middle East with Ministerial rank!

Is this the reason why instead of topping the list of Organisation of Islamic Conference (OIC) in the Transparency International Corruption Perception list, we have lost out to five OIC countries and likely to lose out of more OIC countries unless we show more seriousness in the fight against corruption?

The country is facing a harsh political climate when political leaders are openly obsessed about their personal interests or are prepared to resort to provocative lies and falsehoods to protect their political interests

(Media Statement by DAP MP for Iskandar Puteri Lim Kit Siang in Gelang Patah on Monday, 19th September 2022)


Zahid dan Hadi masing-masing telah membuat kenyataan politik terburuk dan kedua terburuk untuk tahun ini

Presiden UMNO, Zahid Hamidi, dan Presiden PAS, Hadi Awang, masing-masing telah membuat kenyataan politik terburuk dan kedua terburuk dalam tahun ini.

Zahid mengatakan yang Barisan Nasional bersedia untuk meredah banjir sekiranya Pilihan Raya Umum ke-15 diadakan semasa musim tengkujuh.

Perkara ini menunjukkan betapa tidak bertanggungjawab UMNO dan BN kini – mereka tidak peduli mengenai kebajikan rakyat semasa musim banjir dan tengkujuh, sebaliknya hanya mahu Pilihan Raya Umum ke-15 supaya “kluster mahkamah” dalam kalangan pimpinan UMNO dapat melepaskan diri dari hukuman penjara akibat kesalahan rasuah.

Kelihatan seperti era di mana musim tengkujuh dianggap waktu yang tidak patut untuk mengadakan pilihan raya umum sudah tidak ada lagi – namun era tersebut adalah era di mana kebajikan rakyat masih dianggap sebagai penting berbanding dengan kebajikan pemimpin politik semata-mata.

Kenyataan Presiden PAS yang mengatakan ramai pemimpin Pakatan Harapan sebagai “tidak beriman dan tidak bermoral”; kononnya semasa Harapan bertanding dalam Pilihan Raya Umum ke-14, gabungan tersebut mengambil pemberi dan penerima rasuah secara terbuka, dan kononnya golongan bukan Islam dan bukan Bumiputera adalah “punca rasuah” dalam negara mengecualikan Hadi dari kalangan pemimpin yang sesuai untuk sebuah Malaysia yang majmuk.

Amat mengecewakan untuk melihat seorang pemimpin Islam dari sebuah negara majmuk seperti Malaysia membuat suatu kenyataan yang bersifat tidak rasional dan ekstremis sedangkan terdapat perkembangan toleransi dan kebebasan di negara-negara Timur Tengah dan negara-negara Islam yang lain.

Tidak mengejutkanlah apabila Hadi diharamkan dari ke Arab Saudi dan beberapa negara OIC yang lain walaupun dia merupakan Duta Khas Perdana Menteri ke Timur Tengah yang bertaraf Menteri!

Adakah perkara ini merupakan sebab mengapa dari mengetuai senarai negara Pertubuhan Kerjasama Islam (OIC) yang berada dalam kedudukan tertinggi dalam senarai Indeks Persepsi Rasuah Transparency International, kita sebaliknya di belakang lima negara OIC dan bakal ditinggalkan di belakang lebih banyak negara-negara OIC yang lain melainkan kita memerangi rasuah secara serius?

Negara kita berhadapan dengan suasana politik yang buruk apabila para pemimpin politik obses dengan kepentingan peribadi sendiri secara terbuka atau bersedia untuk menggunakan provokasi melalui penipuan dan fitnah untuk menjaga kepentingan politik masing-masing.

(Kenyataan Media Ahli Parlimen DAP Iskandar Puteri Lim Kit Siang di Gelang Patah pada hari Isnin, 19 September 2022)

  1. No comments yet.

You must be logged in to post a comment.