Muhyiddin said today the government will consider allowing interstate travel for Aidilfitri but the Health director-general raised the alarm yesterday about rising Covid-19 curve – why is there such conflicting messaging and kakistocracy?


(Tatal ke bawah untuk kenyataan versi BM)

Today, in his constituency, the Prime Minister Tan Sri Muhyiddin Yassin said the government will study thoroughly whether the state inter-state travel and visits can be allowed in conjunction with Aidilfitri which falls in May.

But yesterday, the Health Director-General, Dr Noor Hisham Abdullah sounded the alarm as the curve of Covid-19 infections began showing an upward trend and said on FaceBook: : “We need strong social responsibility and compliance to flatten the curve again.”

Why is there still such conflicting communication and messaging about the Covid-19 pandemic – demonstrating a kakistocracy at work?

In fact, it is classic example that after more than a year after the Covid-19 pandemic and having one of the longest Covid-19 waves in the world, Malaysia still does not have a “all-of-government” and “whole-of-society” strategy and approach to the war against the Covid-19 pandemic.

When will Malaysia be able to bring the third wave of the Covid-19 pandemic under control, with daily increases of new Covid-19 cases reduced to triple-digit and then double-digit figures?

According to one projection reported in the local media, the daily increase of new Covid-19 cases will not be reduced to triple digit figure until more than three weeks later on April 19, 2021.

Does the Ministry of Health agree with this and when will we return to the days of double-digit daily increase of new Covid-19 cases?

I had hoped that we would be able to reduce the daily increase of new Covid-19 cases to triple-digit figures this month, followed by the reduction to double-digit figures next month.

Malaysia must do a better job to bring the Covid-19 pandemic under control, and the pandemic must not be used as an excuse to commit a multiplicity of sins, like imposing the harsh, disproportionate, unconscionable and unjust compound fine of RM10,000 for individuals and RM50,000 for companies for breach of the Covid-19 SOPs and the “Dua Darjat” disease during the Covid-19 pandemic apart from the suspension of Parliament and violation of Parliament mandate to disallow youths over 18 years to vote in the next general elections.

There must be a review of the whole Covid-19 strategy and in particular to accelerate and complete Covid-19 national vaccination campaign so that there can be normality and economic recovery in the last quarter of the year.

(Media comment by DAP MP for Iskandar Puteri Lim Kit Siang in Gelang Patah on Saturday, 27th March 2021)


Muhyiddin mengatakan yang kerajaan akan mempertimbangkan untuk membenarkan pergerakan di antara negeri untuk Hari Raya tetapi Ketua Pengarah Kesihatan mengatakan kita perlu berhati-hati dengan peningkatan kes Covid-19 — mengapakah terdapat mesej yang bertentangan seperti ini?

Hari ini, di kawasan Parlimen beliau, Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan yang kerajaan akan mengkaji sepenuhnya sama ada untuk membenarkan perjalanan dan lawatan merentas negeri untuk sambutan Hari Raya Aidilfitri pada bulan Mei akan datang.

Tetapi semalam, Ketua Pengarah Kesihatan, Dr Noor Hisham Abdullah memberikan amaran mengenai peningkatan jangkitan Covid-19 dan berkata di laman Facebook beliau: “Kita perlukan tahap disiplin yang tinggi untuk memutuskan jangkitan Covid-19 dalam negara kita.”

Mengapakah terdapat komunikasi dan mesej yang bertentangan seperti ini mengenai wabak Covid-19 — menunjukkan kakistokrasi yang semakin parah?

Malah, perkara ini menjadi contoh mengapa selepas setahun berhadapan dengan wabak Covid-19 dan berhadapan dengan salah satu gelombang penularan wabak ini yang terpanjang di dunia, Malaysia masih tidak mempunyai strategi dan pendekatan yang melibatkan “keseluruhan kerajaan” dan “keseluruhan masyarakat” dalam melawan wabak ini.

Bilakah negara kita akan berjaya untuk mengawal gelombang ketiga penularan ini dengan angka peningkatan harian dalam julat tiga dan dua angka?

Menurut satu jangkaan yang dilaporkan media tempatan, kadar peningkatan harian di negara kita tidak akan turun ke dalam julat tiga angka untuk tiga minggu lagi, sehingga 19 April 2021.

Adakah Kementerian Kesihatan bersetuju dengan jangkaan ini dan bilakah kita akan kembali ke hari-hari dengan peningkatan harian dalam julat dua angka?

Saya berharap kita akan dapat menurunkan kadar peningkatan harian ini kepada tiga angka dalam bulan ini dan penurunan kepada julat dua angka dalam bulan hadapan.

Malaysia perlu menangani wabak ini dengan lebih baik dan wabak ini tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melakukan pelbagai dosa seperti mengenakan denda kompaun yang zalim, menindas, dan tidak masuk akal sebanyak RM10,000 untuk individu dan RM50,000 untuk syarikat untuk kesalahan-kesalahan melanggar SOP Covid-19 dan masalah dosa masalah “Dua Darjat”, dan juga penggantungan sidang Parlimen dan pencabulan mandat Parlimen untuk menurunkan had umur mengundi kepada 18 tahun dalam pilihan raya akan datang.

Kita perlu menyemak semula secara menyeluruh strategi mengendali wabak Covid-19 di Malaysia, terutamanya untuk mempercepatkan program imunisasi Covid-19 kebangsaan supaya kehidupan normal dan pemulihan ekonomi dapat kembali menjelang suku terakhir tahun ini.

(Komen media Ahli Parlimen DAP Iskandar Puteri Lim Kit Siang di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, 27 Mac 2021)

  1. No comments yet.

You must be logged in to post a comment.