Call on Ministers at the Cabinet meeting tomorrow to propose the immediate suspension of harsh, disproportionate and ill-considered emergency ordinances raising the maximum fine for breach of MCO to RM10,000 and on fake news


(Tatal ke bawah untuk kenyataan versi BM)

I presume that the omnibus Muhyiddin Cabinet still meets very Wednesday.

If so, I hope there will be Ministers who will propose the immediate suspension of harsh, disproportionate and ill-considered emergency legislation purportedly to combat the Covid-19 pandemic but is doing the very opposite – forfeiting public support for the government’s efforts to bring the third wave of the Covid-19 pandemic under control, so that we can return initially to three-digit and then to double-digit daily increase of new Covid-19 cases.

The daily increase of 1,208 new Covid-19 cases reported yesterday, dropping to numbers not seen since early December last year, is a good sign that we may at last be bringing one of the longest waves of Covid-19 pandemic in the world under control.

The third wave of the Covid-19 pandemic had been rampaging the country since September, and for the last seven months, Malaysians had been looking forward to the day when it had turned the corner.

We appeared to have passed this point, with the third wave reaching its peak on January 30 with 5,728 new cases, but it is taking a very long time to return to three-digit and then double-digit daily increase of new Covid-19 cases.

Although we do not want to give way to premature optimism, it is my hope that the third wave of the Covid-19 pandemic will recede further and that in the remaining two weeks of March, we will be able to see daily increase of new Covid-19 cases reduced to three-digit followed by double-digit figures.

In the circumstances, I cannot understand the reasons for the enactment of harsh, disproportionate and ill-considered emergency ordinances to combat Covid-19 pandemic when the priority is how to enlist the whole country in a national effort against the Covid-19 pandemic, by accelerating and making a success of the national Covid-19 vaccination campaign, so that the country can return to some normality and begin the effort in economic recovery and national life in the third or fourth quarter of the year!

The enactment of the Emergency (Prevention and Control of Infectious Diseases) (Amendment) Ordinance 2021 which raised the maximum fine for breach of the Movement Control Order to RM10,000 where the Police are required to issue compound fines of RM10,00 which could only be reduced subsequently by a district health officer (without any guidelines) is one example of such harsh, disproportionate and ill-considered emergency legislation.

Another is the emergency ordinance on fake news on Covid-19 and the emergency proclamation.

Have the Ministers heard the cries of outrage at such harsh, disproportionate and ill-considered emergency ordinances purportedly to combat the Covid-19 pandemic?

Is there not a single Minister who will raise this issue in the Cabinet tomorrow?

I hope that the Cabinet meeting tomorrow will have good news for the Malaysian public.

(Media Statement by DAP MP for Iskandar Puteri Lim Kit Siang in Kuala Lumpur on Tuesday, 16th March 2021)

=======================

Seruan kepada para menteri untuk mencadangkan penggantungan segera ordinan darurat meningkatkan denda pelanggaran SOP RM10,000 yang tidak berpatutan dan menindas, dan ordinan darurat berita palsu yang tidak dirangka dengan baik, dalam mesyuarat Kabinet esok

Saya menganggap Kabinet Muhyiddin masih bermesyuarat pada setiap hari Rabu.

Jika betul, saya harap akan ada Menteri yang akan mencadangkan penggantungan segera pelaksanaan ordinan-ordinan darurat yang menindas, tidak berpatutan, dan tidak dirangka dengan baik yang dibuat kononnya untuk melawan wabak Covid-19 tetapi membawa hasil yang berlawanan — dengan menghakis sokongan rakyat terhadap usaha kerajaan untuk mengawal gelombang ketiga wabak ini, supaya kita dapat kembali kepada kadar peningkatan tiga angka sehari dan kemudiannya kepada dua angka sehari.

Peningkatan 1,208 kes yang dicatatkan semalam, penurunan kepada kadar yang sudah lama tidak dilihat sejak awal Disember tahun lalu, menjadi satu petanda yang baik, yang menunjukkan kita mungkin akhirnya sedang berjaya mengawal penularan gelombang ketiga wabak ini.

Gelombang ketiga Covid-19 di Malaysia telah berlarutan sejak daripada bulan September, dan selama tujuh bulan yang lepas, rakyat Malaysia sentiasa berharap untuk sampai ke hari di mana keadaan ini menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.

Kita kelihatan seakan-akan kini melepasi tahap ini, dengan gelombang ketiga wabak ini mencapai kemuncaknya pada 30 Januari dengan 5,728 kes. Namun, gelombang ketiga wabak ini juga mengambil masa yang sangat lama untuk mencapai kadar peningkatan tiga angka sebelum kemudiannya ke dalam fasa peningkatan dalam julat dua angka.

Walaupun kita tidak mahu bersifat optimis tidak bertempat, saya masih berharap yang gelombang ketiga Covid-19 di Malaysia ini akan terus reda dan dalam dua minggu terakhir bulan Mac ini, harapnya kita bakal melihat kadar peningkatan harian menurun kepada julat tiga angka.

Melihat kepada keadaan semasa, saya tidak dapat memahami sebab mengapa ordinan darurat yang menindas dan tidak berpatutan untuk melawan Covid-19 dilaksanakan sedangkan keutamaan kerajaan pada masa sekarang sepatutnya tertumpu kepada bagaimanakah kita dapat menggembeleng usaha keseluruhan negara untuk melawan wabak ini, dengan mempercepatkan dan memastikan kejayaan program vaksinasi Covid-19 kebangsaan, supaya kita dapat kembali kepada keadaan normal dan memulakan proses pemulihan ekonomi seawal suku ketiga atau keempat tahun ini.

Penggubalan Ordinan Darurat (Pencegahan Dan Pengawalan Penyakit Berjangkit) (Pindaan) 2021 yang meningkatkan denda maksima untuk pelanggaran arah Perintah Kawalan Pergerakan kepada RM10,000 di mana polis diarahkan untuk mengeluarkan denda kompaun yang bernilai RM10,000 kemudiannya hanya boleh dikurangkan dengan rayuan kepada pegawai kesihatan daerah (tanpa diberikan sebarang garis panduan untuk berbuat demikian) adalah salah satu contoh peraturan darurat yang menindas, tidak berpatutan, dan tidak difikirkan dengan baik sebelum dilaksanakan.

Satu lagi contoh adalah ordinan darurat berita palsu mengenai Covid-19 dan proklamasi darurat.

Adakah para menteri telah mendengar kemarahan rakyat terhadap ordinan-ordinan darurat yang menindas dan tidak berpatutan ini?

Tidak adakah seorang pun menteri yang akan membangkitkan isu ini dalam mesyuarat kabinet esok?

Saya berharap mesyuarat kabinet esok akan membawa berita baik kepada rakyat Malaysia.

(Kenyataan media Ahli Parlimen DAP Iskandar Puteri Lim Kit Siang di Kuala Lumpur pada hari Selasa, 16 Mac 2021)

  1. No comments yet.

You must be logged in to post a comment.