Lim Kit Siang

Malaysia is the only OIC country which celebrates the religious festivals of four major religions which makes it specially suited to be a role model for the world for inter-ethnic, inter-religious, inter-cultural and inter-civilisation dialogue, understanding, tolerance, and harmony

(Versi BM)

Tomorrow Buddhists in Malaysia celebrate the Vesak Day to commemorate the birth, enlightenment, and death of the Gautama Buddha.

It is also a reminder that Malaysia is the only Organisation of Islamic Co-operation (OIC) country which celebrates the religious festivals of four major religions — Islam, Buddhism, Christianity, and Hinduism — in the form of public holidays, which makes Malaysia specially suited to be a role model for the world for inter-ethnic, inter-religious, inter-cultural and inter-civilisation dialogue, understanding, tolerance, and harmony.

The question is whether Perikatan Nasional (PN), especially PAS, through the three state governments which it controls, support a national mission to make Malaysia a role model for the world in inter-ethnic, inter-religious, inter-cultural and inter-civilisation dialogue, understanding, tolerance, and harmony.

I have no doubt that if PAS was under the leadership of the Datuk Nik Aziz Nik Mat, PAS would have no hesitation in supporting a national vision to make Malaysia the role model for the world in inter-ethnic, inter-religious, inter-cultural and inter-civilisation dialogue, understanding, tolerance, and harmony.

But I have my doubts that this objective will find support by PAS under the present leadership of Hadi Awang.

PN leaders are engrossed with how to topple the Anwar unity government, to recreate the infamous Sheraton Move political conspiracy, reckless of whether Malaysia will end up as a divided, failed, and kleptocratic state, and have no time or interest for any vision to make Malaysia a first-rate world-class nation.

This is the first time in nearly 45 years that Malaysia has hopes to reset and return to the original nation-building principles for a plural Malaysia and to stop Malaysia’s decline as a second-rate mediocre country.

We must dare to envision a global role for Malaysia and not to end up as a divided, failed, and kleptocratic state in the next few decades.

The question is whether Malaysians, regardless of race, religion or region, are prepared to dream big and work hard to realize the Malaysian Dream.

 

(Vesak Day Message by DAP veteran Lim Kit Siang in Penang on Wednesday, May 3, 2023)


Malaysia adalah satu-satunya negara OIC yang meraikan sambutan empat agama utama dan perkara ini membuatkan kita sangat sesuai untuk menjadi contoh dialog, persefahaman, toleransi, dan keharmonian antara etnik, agama, budaya dan tamadun kepada dunia

Esok, penganut agama Buddha di seluruh Malaysia akan menyambut hari Wesak untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan pemergian Gautama Buddha.

Hari tersebut juga menjadi peringatan yang Malaysia adalah satu-satunya negara Pertubuhan Kerjasama Islam (OIC) yang meraikan sambutan empat agama utama dan perkara ini membuatkan kita sangat sesuai untuk menjadi contoh dialog, persefahaman, toleransi, dan keharmonian antara etnik, agama, budaya dan tamadun kepada dunia.

Persoalannya sekarang adalah sama ada Perikatan Nasional (PN), terutamanya PAS, melalui tiga kerajaan negeri yang dipegang mereka, menyokong satu misi nasional untuk menjadikan Malaysia negara contoh dialog, persefahaman, toleransi, dan keharmonian antara etnik, agama, budaya, dan tamadun kepada dunia.

Saya tidak ada sebarang keraguan yang sekiranya PAS berada di bawah pimpinan Datuk Nik Aziz Nik Mat, PAS tidak akan teragak-agak untuk menyokong visi nasional seperti ini.

Namun, saya tidak rasa matlamat ini akan disokong oleh PAS pada hari ini di bawah pimpinan Hadi Awang.

Para pemimpin PN terlalu taksub untuk menumbangkan kerajaan perpaduan Anwar, untuk mengulangi semula konspirasi politik Langkah Sheraton, tanpa mengambil kira yang Malaysia akan berakhir menjadi sebuah negara yang berpecah belah, gagal, dan kleptokratik dan mereka tidak ada masa atau minat untuk sebarang visi untuk menjadikan Malaysia sebuah negara hebat bertaraf dunia.

Ini adalah kali pertama dalam 45 tahun di mana Malaysia mempunyai harapan untuk menetapkan semula hala tuju dan kembali kepada prinsip asas pembinaan negara bangsa majmuk Malaysia dan untuk menghentikan kemerosotan negara kita.

Kita perlu berani untuk mengimpikan peranan global untuk Malaysia dan untuk kita tidak menjadi sebuah negara yang berpecah belah, gagal, dan kleptokratik dalam beberapa dekad yang akan datang.

Persoalannya adalah sama ada rakyat Malaysia, tanpa mengira kaum, agama, atau kawasan, bersedia untuk bercita-cita besar dan bekerja keras untuk mencapai Impian Malaysia ini.

 

(Perutusan hari Wesak oleh veteran DAP Lim Kit Siang di Pulau Pinang pada hari Rabu, 3 Mei 2023)

Exit mobile version