Lim Kit Siang

Will, and how soon, the largest 2022 Budget in nation’s history, undo the ravages to the lives and livelihoods of Malaysians in the past year as one of the worst performing nations in the world in Covid-19 pandemic

(Versi BM)

The Finance Minister, Tengku Zafrul Aziz, will present the 2022 Budget, expected to be the largest budget in the nation’s history, in Parliament this afternoon.

The immediate question is: Will, and how soon, the largest 2022 Budget in nation’s history, undo the ravages to the lives and livelihoods of Malaysians in the past year as one of the worst performing nations in the world in Covid-19 pandemic?

The RM322 billion 2021 Budget, the biggest ever for Malaysia, was entitled “Resilient as One, Together We Triumph”, failed to help the country with the economic impact of Covid-19 pandemic.

When the 2021 Budget was presented by Tengku Zafrul in the Muhyiddin Government on Nov. 6, 2020, there were cumulative totals of 38,189 Covid-19 cases and 279 Covid-19 deaths. Yesterday, the cumulative totals have shot up to 2,454,719 Covid-19 cases and 28,769 Covid-19 deaths – an increase of over 64 times the Covid-19 cases and over 103 times the Covid-19 deaths between the presentation of the 2021 and 2022 Budgets!

When the Confidence-Supply-Reform (CSR) Memorandum of Understanding (MOU) was signed between Prime Minister Ismail Sabri and the Pakatan Harapan leaders, Anwar Ibrahim, Lim Guan Eng, Mohamad Sabu and Wilfred Madius Tangau on Sept. 13, 2021, there were cumulative totals of 1,995,7721 Covid-19 cases and 21,124 Covid-19 deaths.

This means that from the presentation of the 2021 Budget on Nov. 6, 2020 to the signing of the CSR MOU on Sept. 13, 2021, there was an increase of some 50% of the Covid-19 cases and an increase of some 75% of the Covid-19 deaths, while during the period of 45 days between the CSR MOU on Sept. 13, 2021 and the presentation of the 2022 Budget on 29th Oct. 2021, there was an increase of 1.2% in the cumulative total of Covid-19 cases and an increase of 1.4% in the increase of the cumulative total of Covid-19 deaths.

This is the initial justification for the CSR MOU – to stop the dizzying increase of cumulative totals of Covid-19 cases from five-digit to four-digit numbers and daily Covid-19 deaths from over 400 deaths daily to below 100 deaths daily.

But can we return to the pre-Emergency Day on January 11, 2021 when we had daily new cases of 2,234 Covid-19 cases and 4 daily Covid-19 deaths, or better still, return to presentation of the 2021 Budget on November 6, 2020 when we had daily new cases of 1,755 Covid-19 cases and 2 daily Covid-19 deaths, will be the test of the 2022 Budget!

Yesterday, we recorded daily 6,377 new Covid-19 cases and 95 daily Covid-19 deaths (including 24 Brought-in-Dead). Can the 2022 Budget take Malaysia to double-digit daily new Covid-19 cases and single-digit Covid-19 deaths?

(Media Statement by DAP MP for Iskandar Puteri Lim Kit Siang in Kuala Lumpur on Friday, 29th October 2021)


Adakah Belanjawan 2022 yang terbesar dalam sejarah negara, akan memulihkan kehidupan dan mata pencarian rakyat Malaysia yang terjejas sejak tahun lepas dengan Malaysia sebagai sebuah negara dengan prestasi terburuk dalam mengendalikan wabak Covid-19 dan berapa lamakah masa yang akan diambil untuk melihat pemulihan ini

Menteri Kewangan, Tengku Zafrul Aziz akan membentangkan Belanjawan 2022, yang dijangka akan menjadi belanjawan terbesar dalam sejarah negara, di Parlimen petang ini.

Persoalannya: Adakah Belanjawan 2022 yang terbesar dalam sejarah negara, akan memulihkan kehidupan dan mata pencarian rakyat Malaysia yang terjejas sejak tahun lepas dengan Malaysia sebagai sebuah negara dengan prestasi terburuk dalam mengendalikan wabak Covid-19 dan berapa lamakah masa yang akan diambil untuk melihat pemulihan ini?

Belanjawan 2021 memperuntukkan RM322 bilion, yang dianggap sebagai belanjawan terbesar dalam sejarah negara ketika itu, dengan slogan “Teguh Kita, Menang Bersama”, gagal untuk membawa keluar negara daripada kemelut ekonomi negara yang teruk terjejas akibat penularan wabak Covid-19.

Semasa Belanjawan 2021 dibentangkan oleh Tengku Zafrul di bawah kerajaan Muhyiddin pada 6 November 2020, negara merekodkan jumlah keseluruhan kes Covid-19 sebanyak 38,189 dengan 279 kematian. Semalam, jumlah tersebut masing-masing meningkat kepada 2,454,719 dan 28,769 — peningkatan lebih 64 kali ganda untuk kes Covid-19 dan lebih 103 kali ganda untuk kes kematian dalam tempoh antara pembentangan Belanjawan 2021 dan Belanjawan 2022!

Semasa Memorandum Persefahaman (MoU) Kepercayaan-Perbekalan-Reformasi (CSR) ditandatangani antara Perdana Menteri, Ismail Sabri dan pemimpin Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim, Lim Guan Eng, Mohamad Sabu and Wilfred Madius Tangau pada 13 September 2021, terdapat 1,995,772 kes terkumpul Covid-19 dengan 21,124 kematian.

Ini bermakna, di antara pembentangan Belanjawan 2021 pada 6 November dan peristiwa tandatangan MOU CSR pada 13 September 2021, berlaku peningkatan kira-kira 50% jumlah keseluruhan kes Covid-19 dan peningkatan kira-kira 75% untuk kes kematian akibat wabak itu, sementara untuk tempoh 45 hari antara hari MOU CSR ditandatangani kedua-dua pihak pada 13 September 2021 dan pembentangan Belanjawan 2022 pada 29 Oktober 2021, berlaku peningkatan sebanyak 1.2% dalam jumlah keseluruhan kes Covid-19 dan peningkatan sebanyak 1.4% dalam jumlah keseluruhan kematian akibat wabak itu.

Ini adalah satu sebab mengapa MOU CSR diperlukan — untuk mengurangkan peningkatan mendadak dalam jumlah keseluruhan kes Covid-19 dari julat lima angka kepada julat empat angka dan untuk menurunkan angka kematian akibat wabak itu dari lebih 400 sehari ke bawah paras 100 kematian sehari.

Pun begitu, adakah kita mampu untuk kembali ke zaman pra-Darurat pada 11 Januari 2021 di mana kita merekodkan kes harian baharu Covid-19 sebanyak 2,234 dengan empat kematian, atau lebih baik lagi, kembali ke masa Belanjawan 2021 dibentangkan pada 6 November 2020 di mana kita merekodkan 1,755 kes Covid-19 dengan 2 kematian, akan menjadi ujian kepada Belanjawan 2022 ini!

Semalam, kita merekodkan 6,377 kes baharu Covid-19 dengan 95 kematian (termasuk 24 kematian di luar hospital, BID). Mampukah Belanjawan 2022 ini menurunkan jumlah kes harian Covid-19 kepada julat dua angka dan jumlah kes kematian harian akibat wabak itu kepada julat satu angka?

(Kenyataan Media oleh Ahli Parlimen DAP Iskandar Puteri, Lim Kit Siang di Kuala Lumpur pada hari Jumaat, 29 Oktober 2021)

Exit mobile version