Malaysia is not only among the worst performing nations in the first year in the pre-vaccination phase of Covid-19 pandemic, but regarded as likely to be among the worst performing nations in the second year of the vaccination phase of the pandemic

(Tatal ke bawah untuk kenyataan versi BM)

Malaysia is not only among the worst performing nations in the first year in the pre-vaccination phase of the Covid-19 pandemic, but regarded as likely to be among the worst performing nations in the second year of the vaccination phase of the pandemic.

Malaysia must pull ourselves up by the bootstraps so that we could be one of the better performing nations in the war against the Covid-19 pandemic in the year of the second vaccination phase.

We do not want the hashtag #KerajaanGagal, which trended on Twitter yesterday, reflecting Malaysians’ frustration over Perikatan Nasional (PN) government’s incompetence and kakistocracy ranging from the Covid-19 situation to the economy, to also become an international phenomenon.

The East Asia and Pacific region is one of the few global bright spots in the first year in the pre-vaccination phase in the fight against the COVID-19 pandemic unlike the disastrous performance of United States and the European nations, and such a success provides many lessons on containing infectious diseases at a low cost to the economy in an era of chronic pandemics.

But Malaysia is the exception as we have performed dismally in the pre-vaccination phase as compared to many countries in the region.

The latest monthly report of the Bloomberg Covid Resilience Ranking on March 25 again showed Malaysia as trailing behind Singapore, Taiwan, South Korea, China, Japan, Thailand, Hong Kong and Vietnam in our performance as a nation in the war against the Covid-19 pandemic.

Now, the world is entering a new phase of pandemic measures in the vaccination era, and the tables are somewhat turning.

The US and UK are leading the world in their mass vaccination campaigns, while some Asia-Pacific countries that won praise for containing the virus are lagging and Malaysia is among the worst laggards.

Malaysia is ranked No. 45 among countries with the most cumulative total of Covid-19 cases, and is in a most unfavourable position as shown by the following table:

However, according to the Bloomberg Vaccine Tracker, more than 860 million doses have been administered across 155 countries worldwide, but in Malaysia, only 1.3 per cent of the population had been fully vaccinated, while 2.1 per cent administered one dose of the vaccine as compared to the following nations:

There is a need for a greater sense of urgency about the national vaccination rollout in Malaysia as it is a recipe for disaster to have a largely unvaccinated people in a world where Covid-19 is mutating and changing rapidly.

This is why Parliament must be reconvened immediately in view of the dire prospects of a fourth wave of the Covid-19 pandemic in Malaysia, when Malaysia had not been able to bring the eight-month-long Covid third wave under control — by reducing the daily increase of Covid-19 cases to double-digit figures as in last August.

Yesterday, the daily increase of new Covid-19 cases in Malaysia reached a new high of 2,551 cases — with Sarawak setting a new daily record of 960 cases.

We have a snail’s pace development in the national vaccination rollout and all MPs should find ways and means to make the national Covid-19 vaccination rollout not only a success but to accelerate and complete it by Malaysia Day on Sept. 16 so that normality and economic recovery efforts can be initiated as early as possible.

Media Statement by DAP MP for Iskandar Puteri Lim Kit Siang in Kuala Lumpur on Saturday, 17th April 2021

Malaysia bukan sahaja salah satu negara dengan prestasi terburuk dalam tahun pertama era pra-vaksinasi Covid-19, tetapi juga bakal dilihat sebagai antara negara dengan prestasi terburuk dalam tahun kedua era vaksinasi Covid-19

Malaysia bukan sahaja salah satu negara dengan prestasi terburuk dalam tahun pertama era pra-vaksinasi Covid-19, tetapi juga bakal dilihat sebagai antara negara dengan prestasi terburuk dalam tahun kedua era vaksinasi Covid-19.

Kita perlu berusaha untuk mengubah hala tuju negara kita untuk menjadi negara dengan prestasi Covid-19 yang lebih baik dalam usaha melawan wabak ini.

Kita tidak mahu hashtag #KerajaanGagal yang tular di Twitter semalam, menunjukkan kekecewaan rakyat terhadap kegagalan dan kakistokrasi kerajaan Perikatan Nasional dalam mengendalikan perkara-perkara daripada hal Covid-19 sehinggalah kepada ekonomi negara menjadi perbualan media antarabangsa.

Kawasan serantau Asia Timur dan Pasifik adalah salah satu titik cerah dalam usaha melawan wabak Covid-19, tidak seperti prestasi buruk di Amerika Syarikat dan negara-negara Eropah, dan kejayaan ini memberikan banyak pengajaran tentang bagaimana wabak ini dapat dibendung tanpa impak yang besar kepada ekonomi dalam era wabak yang teruk.

Namun Malaysia menjadi satu pengecualian kepada perkara ini memandangkan kita mencatatkan prestasi yang buruk berbanding dengan negara-negara lain di kawasan serantau.

Dalam penerbitan terkini laporan Indeks Ketahanan Covid Bloomberg yang diterbitkan pada 25 Mac, Malaysia sekali lagi berada di belakang kedudukan Singapura, Taiwan, Korea Selatan, China, Jepun, Thailand, Hong Kong, dan Vietnam dalam prestasi negara kita melawan wabak Covid-19.

Kini, dunia sedang memasuki fasa baru melawan wabak ini dengan era vaksinasi, dan situasinya kelihatan sudah berubah.

AS dan UK kini dilihat sedang mendahului dunia dengan kempen vaksinasi mereka, sedangkan sesetengah negara Asia-Pasifik yang sebelum ini dipuji atas usaha membendung penularan kini ketinggalan di belakang, dengan negara kita ketinggalan agak jauh.

Malaysia berada di tempat ke-45 di dunia dengan jumlah kes Covid-19 tertinggi, berada di tempat yang tidak menyenangkan, seperti dalam jadual berikut:

Namun, menurut Bloomberg Vaccine Tracker, lebih daripada 860 juta dos telah diedarkan di sekitar 155 buah negara di seluruh dunia, tetapi di Malaysia, hanya 1.3 peratus rakyat telah diberikan vaksin sepenuhnya, manakala 2.1 peratus penduduk di Malaysia telah diberikan satu dos vaksin, berbanding dengan negara-negara lain seperti berikut:

Kita perlu menyegerakan program vaksinasi kebangsaan memandangkan mempunyai sejumlah besar penduduk yang tidak divaksinasi dalam dunia di mana wabak Covid-19 ini terus bermutasi dan muncul dengan bentuk baharu adalah satu perkara yang amat merbahaya.

Kerana inilah Parlimen perlu dipanggil bersidang segera, memandangkan kita berhadapan dengan kemungkinan gelombang keempat wabak Covid-19, sedangkan kita masih belum berjaya mengawal gelombang ketiga wabak ini yang telah berlarutan selama lapan bulan — dengan menurunkan kadar peningkatan harian kepada julat dua angka seperti pada bulan Ogos tahun lepas.

Semalam, kadar peningkatan harian kes Covid-19 mencecah kadar tertinggi baharu, dengan 2,551 kes — dengan Sarawak mendahului dengan 960 kes.

Kita berhadapan dengan perkembangan pengedaran vaksin yang terlalu perlahan dan semua Ahli-ahli Parlimen perlu mencari cara, bukan sahaja untuk menjayakan program vaksinasi Covid-19 kebangsaan, tetapi juga mempercepatkannya menjelang sambutan Hari Malaysia, supaya kehidupan normal dan pemulihan ekonomi dapat dimulakan secepat mungkin.

Kenyataan Media Ahli Parlimen DAP Iskandar Puteri Lim Kit Siang di Kuala Lumpur pada hari Sabtu, 17 April 2021